Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) tengah mempersiapkan peluncuran bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur melalui standar Euro 5 untuk BBM jenis gasoline atau bensin dan Euro 4 untuk diesel.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan peluncuran BBM rendah sulfur tersebut masih dalam tahap pembasan dan akan diluncurkan secara bertahap oleh Pertamina.
"[BBM baru] rendah sulfur juga sudah mulai bertahap akan diluncurkan, karena Pertamina mengubah sedikit dengan kilang minyak nya untuk meluncurkan itu," kata Luhut kepada wartawan di JCC Senayan, Jumat (6/9/2024).
Luhut menilai urgensi BBM baru rendah sulfur ini penting untuk meningkatkan kualitas bahan bakar dan karbon yang dihasilkan sehingga berimplikasi pada pengurangan polusi udara dan emisi gas buang kendaraan.
"Kita harus mendukung ini karena ini kepentingan ramai-ramai, karena kalo tidak rendah sulfur itu akan membuat penyakit-penyakit kepada anak cucu kita," terangnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menerangkan bahwa 99% BBM yang disediakan Pertamina belum memenuhi standar sulfur Euro 4.
Baca Juga
Setidaknya baru tiga produk dari Pertamina yang memenuhi, yaitu Pertadex 53, Pertamax Green 95, dan Pertamax Tubo 98. Sementara itu, distribusi ketiga produk tersebut di pasar masih rendah.
"Unfortunately, hampir semua BBM kita, yang kita sediakan, itu kualitasnya lebih buruk daripada standar Euro 4. Jadi, Pertalite harusnya Euro 4 itu 91 oktan dan 50 sulfur. Kemudian, kalau Solar oktannya 51, sulfurnya 50 juga. Pertalite itu 500, saat ini standarnya, solar lebih dahsyat lagi," kata Rachmad, Senin (5/8/2024).
Diberitakan sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menargetkan onstream dan operational acceptance (OA) proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan bisa dikejar pada September 2025. Kilang ini nantinya akan memproduksi BBM jenis gasoline atau bensin dengan standar Euro 5.
Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan, perseroannya tengah mengejar mechanical completion untuk unit Residual Fluid Catlytic Cracking (RFCC) dan gasoline block pada sisa tahun ini.
Rencananya, kata Taufik, mechanical completion untuk RFCC rampung pada Oktober 2024. Adapun, mechanical completion untuk gasoline block yang akan memproduksi bensin standar Euro 5 ditargetkan selesai pada Januari 2025.
"Untuk produksi gasoline yang Euro 5 Januari kuartal I [2025], secara kontrak nanti operation acceptance nanti sampai September 2025, kira-kira,” kata Taufik saat ditemui di Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (17/7/2024).